[+] Post Title :

BERITA QURAN MENGENAI PROSES HUJAN ES


[+] Date : Minggu, 10 Juni 2012
[+] Author : Fik Free
[+] Type : ,


Assalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh

A. Tahapan Terbentuknya Hujan Es
==============================


Arus udara mendorong awan-awan tersebar ke arah atas. Untuk membentuk es ukuran kecil, diperlukan arus udara dengan kecepatan 45 km/jam, ukuran sedang 88 km/jam dan ukuran besar 160 km/jam. Awan-awan tersebut berharmoni, menumpuk satu sama lainnya hingga membentuk seperti gunung (disebut sebagai awan kumulus) yang tingginya mencapai beberapa kilometer di atmosfer, membentuk tetesan-tetesan air.

Benih-benih air yang terkumpul membeku seiring dengan cuaca yang semakin dingin, turun di bawah 0 derajat. Para ilmuwan mengatakan bahwa proses terbentuknya satu butir es kecil memerlukan waktu sekitar 5-10 menit. Dan 1 butiran es merupakan perpaduan dari ratusan juta benih air. Terkadang, diameter butiran es itu mencapai 15 cm. Butiran es itu ada yang jatuh sampai ke bumi atau lebur oleh arus udara di awan sebelum sampai ke bumi. Para ilmuwan menyatakan bahwa butiran yang larut dalam udara sekitar 40%-70%.

Belakangan, para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa arus udara ke atas tidak hanya berfungsi membentuk dingin, tapi juga mendorong puncak tumpukan awan ke lapisan yang troposfer. Itu kemudian menciptakan kondisi yang bepotensi terjadinya petir.



B.Fakta Ilmiah dari Al-Qur’an
=======================

Ayat yang menjelaskan tentang terjadinya hujan es adalah surat An Nuur, ayat 23.


“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. ” (QS. An Nuur:43)


C. Uraian ayat tersebut mari kita lihat:


1. “Tidakkah kalian melihat bahwa Allah mengarak awan” -> isyarat adanya arus udara yang mendorong dan menggiring awak ke arah yang tinggi.

2. “kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya” -> isyarat tentang dikumpulkannya awan hingga membentuk agregasi awan yang besar.

3. “kemudian menjadikannya bertindih-tindih” -> isyarat terjadinya awan kumulus.


4. “maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya -> isyarat terjadinya butiran air hujan dan keluar dari celah-celah awan.

5.“dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung -> sebuah indikasi terbentuknya awan kumulus dan isyarat tentang adanya sejumlah tempat pertemuan dingin di sejumlah lokasi-lokasi tertentu dari awan, tidak seluruhnya.

6.“Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipallingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya -> sebuah tanda tentang sampainya sebagian es ke permukaan bumi dan sebagian lainnya lebur di udara.

7. “kilauan kilat itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan” -> ini pertanda terjadinya petir dalam kondisi terbentuknya butiran es di awan tadi.


Al-Qur’an telah menjelaskan tentang proses hujan es lebih dari 14 abad yang lalu, jauh sebelum para ilmuwan mengungkapkannya secara ilmiah. Ini membuktikan bahwa Al-Qur’an bukanlah buatan manusia (beberapa menyatakan buatan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam) tapi murni dari Allah Subhanahu WaTa'ala. Adakah kitab suci agama lain yang mengungkapkan kejadian ilmiah sedemikian rincinya?

Semoga Kajian Maqdis ini menambah derajat keimanan kita....Amiin
Kajian Maqdis selanjutnya .... Rahasia dibalik Kalender Hijriyah (Kalendernya Umat Islam) menurut sistem peredaran Matahari ..? Benarkah Kalender Hijriyah lebih akurat dibanding Kalender Julius Caesar (Masehi) jika berbicara mengenai waktu sistem peredaran matahari,? Ikuti Terus Kajian Maqdis...!!!!

Wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh
==============================================
Foto: BERITA QURAN MENGENAI PROSES HUJAN ES   Assalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh  A. Tahapan Terbentuknya  Hujan Es ==============================   Arus udara mendorong awan-awan tersebar ke arah atas. Untuk membentuk es ukuran kecil, diperlukan arus udara dengan kecepatan 45 km/jam, ukuran sedang 88 km/jam dan ukuran besar 160 km/jam. Awan-awan tersebut berharmoni, menumpuk satu sama lainnya hingga membentuk seperti gunung (disebut sebagai awan kumulus) yang tingginya mencapai beberapa kilometer di atmosfer, membentuk tetesan-tetesan air.  Benih-benih air yang terkumpul membeku seiring dengan cuaca yang  semakin dingin, turun di bawah 0 derajat. Para ilmuwan mengatakan bahwa proses terbentuknya satu butir es kecil memerlukan waktu sekitar 5-10 menit. Dan 1 butiran es merupakan perpaduan dari ratusan juta benih air. Terkadang, diameter butiran es itu mencapai 15 cm. Butiran es itu ada yang jatuh sampai ke bumi atau lebur oleh arus udara di awan sebelum sampai ke bumi. Para ilmuwan menyatakan bahwa butiran yang larut dalam udara sekitar 40%-70%.  Belakangan, para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa arus udara ke atas tidak hanya berfungsi membentuk dingin, tapi juga mendorong puncak tumpukan awan ke lapisan yang troposfer. Itu kemudian menciptakan kondisi yang bepotensi terjadinya petir.    B.Fakta Ilmiah dari Al-Qur’an =======================  Ayat yang menjelaskan tentang terjadinya hujan es adalah surat An Nuur, ayat 23.   “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. ” (QS. An Nuur:43)   C. Uraian ayat tersebut mari kita lihat:   1. “Tidakkah kalian melihat bahwa Allah mengarak awan” -> isyarat adanya arus udara yang mendorong dan menggiring awak ke arah yang tinggi.  2. “kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya” -> isyarat tentang dikumpulkannya awan hingga membentuk agregasi awan yang besar.  3. “kemudian menjadikannya bertindih-tindih” -> isyarat terjadinya awan kumulus.   4. “maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya -> isyarat terjadinya butiran air hujan dan keluar dari celah-celah awan.   5.“dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung -> sebuah indikasi terbentuknya awan kumulus dan isyarat tentang adanya sejumlah tempat pertemuan dingin di sejumlah lokasi-lokasi tertentu dari awan, tidak seluruhnya.  6.“Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipallingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya -> sebuah tanda tentang sampainya sebagian es ke permukaan bumi dan sebagian lainnya lebur di udara.  7. “kilauan kilat itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan” -> ini pertanda terjadinya petir dalam kondisi terbentuknya butiran es di awan tadi.   Al-Qur’an telah menjelaskan tentang proses hujan es lebih dari 14 abad yang lalu, jauh sebelum para ilmuwan mengungkapkannya secara ilmiah. Ini membuktikan bahwa Al-Qur’an bukanlah buatan manusia (beberapa menyatakan buatan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam) tapi murni dari Allah Subhanahu WaTa'ala. Adakah kitab suci agama lain yang mengungkapkan kejadian ilmiah sedemikian rincinya?  Semoga Kajian Maqdis ini menambah derajat keimanan kita....Amiin Kajian Maqdis selanjutnya ....  Rahasia dibalik Kalender Hijriyah (Kalendernya Umat Islam) menurut sistem peredaran Matahari ..? Benarkah Kalender Hijriyah lebih akurat dibanding Kalender Julius Caesar (Masehi) jika berbicara mengenai waktu sistem peredaran matahari,? Ikuti Terus Kajian Maqdis...!!!!    Wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh ==============================================

1 komentar:

auliya iskandar mengatakan...

Ana setuju bro, didlm al qur'an ada ttg es/salju.
cuma di hadits kenapa ga' ada ya? Apa ga' heran orang sana ketika muhammad dpt wahyu ttg es/salju? Atau para perawi hadits ga' kepikir bahwa islam tu rahmat bagi seluruh alam, islam tu' bakal ada di daerah yg mengalami es/salju, aneh?
kesimpulannya seluruh hadits adalah palsu karya para penyair yg hobi traveling ke daerah tropis dan gak ngerti maksud tuhan ttg es/salju, makanya gak dibuati hadits ttg itu, ditutup tuhan pengetahuannya ttg es/salju tu' memperlihatkan kepalsuan hadits, karena hanya kitab tuhan yg dijamin kebenarannya....

Posting Komentar