[+] Post Title :

BENARKAH KALENDER HIJRIYAH LEBIH AKURAT DARI KALENDER MASEHI (BAG.1)


[+] Date : Sabtu, 09 Juni 2012
[+] Author : Fik Free
[+] Type : ,


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

ASAL MUASAL KALENDER HIJRIAH


Pada masa Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam penyebutan tahun berdasarkan suatu peristiwa yang dianggap penting pada tahun tersebut. Misalnya, Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam lahir tanggal 12 Rabi’ul-Awwal Tahun Gajah (‘Am al-Fil), sebab pada tahun tersebut pasukan be
rgajah Raja Abrahah dari Yaman berniat menyerang Ka’bah.
Ketika Nabi Muhammad sShalallahu'alaihi wassalam wafat tahun 632 H, kekuasaan Islam baru meliputi Semenanjung Arabia. Tetapi pada masa Khalifah Umar bin Khattab (634-644) kekuasaan
Islam meluas dari Mesir sampai Persia.

Pada tahun 638, Gubernur Irak Abu Musa al-Asy’ari berkirim surat kepada Khalifah Umar di Madinah, yang isinya antara lain: “Surat-surat kita memiliki tanggal dan bulan, tetapi tidak berangka tahun. Sudah saatnya umat Islam membuat tarikh sendiri dalam perhitungan tahun.”

“Kami telah menerima banyak surat dari Amir al Mu’minin, dan kami tidak tahu mana yang harus dilakukan. Kami telah membaca satu perbuatan yang bertanggal Sya’ban, tetapi kami tidak tahu, Sya’ban mana yang dimaksudkan: Sya’ban sekarang atau Sya’ban yang akan datang tahun depan?”

Maka dibentuklah panitia yang diketuai Khalifah Umar sendiri dengan anggota enam
Sahabat Nabi terkemuka, yaitu Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Talhah bin Ubaidillah, dan Zubair bin Awwam. Mereka bermusyawarah untuk menentukan Tahun 1 (Tahun Pertama) dari kalender yang selama ini digunakan tanpa angka tahun.

Ada yang mengusulkan perhitungan dari tahun kelahiran Nabi (‘Am al-Fil, 571 M), dan ada pula yang mengusulkan tahun turunnya wahyu Allah yang pertama (‘Am al-Bi’tsah,610 M). Dan pada akhirnya, panitia menyepakati usulan dari Ali bin Abi Thalib,
yaitu tahun berhijrahnya kaum Muslimin dari Mekah ke Madinah (‘Am al-Hijrah, 622 M).

Maka, Khalifah Umar bin Khattab mengeluarkan keputusan bahwa tahun hijrah Nabi adalah Tahun Satu, dan sejak saat itu kalender umat Islam disebut Tarikh Hijriah.
Tanggal 1 Muharram 1 Hijriah bertepatan dengan 16 Tammuz 622 Rumi (16 Juli 622
Masehi). Tahun keluarnya keputusan Khalifah itu (638 M) langsung ditetapkan sebagai tahun 17 Hijriah.

Kalender Islam dibuat dengan dasar Iman dan Taqwa kepada Allah dengan cara berhijrah dan berjihad menegakkan agamaNya. Peristiwa hijrah merupakan esensi dan substansi hidup Muslim dalam menjaga tegaknya Iman meng Esakan Allah Azza wa Jalla dan mengikuti sunnah Rasulullah.

Nama Bulan dan Hari.
Kalender Hijrah menggunakan bulan yang telah digunakan oleh orang-orang Arab. Kendati penanggalannya menggunakan sistem qamariyah, tetapi penamaan 12 bulan terpengaruh nama musim sistem kalender syamsiyah.

Nama dua belas bulan itu ialah:

1. Muharram (bulan Suci)
2. Shafar (Bulan yang Hampa)
3. Rabi’al Awwal (Musim Semi Pertama)
4. Rabi’al Akhir / Tsani (Musim Semi Kedua)
5.Jumad al Ula (Musim Dingin Pertama)
6. Jumad al Tsaniyah (Musim Dingin Kedua)
7. Rajab (Bulan Yang dipuja)
8. Sya’ban (Bulan Pembagian)
9. Ramadhan (Bulan Musim Panas)
10. Syawwal (Bulan Perburuan)
11. Dzul Qa’dah (Bulan Istirahat)
12. Dzul Hijjah (Bulan Haji)

Dalam Al Qur’an surat At Taubat ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya EMPAT bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubat (9) :36)

Disebutkan bahwa dari 12 bulan, Allah menetapkan ada empat bulan haram (Haram untuk berperang). Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam menjelaskan, yang haram adalah Bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab.

Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan
.Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.

Mengenai nama-nama hari dalam 7 hari, kalender hijrah menggunakan nomor bilangan Arab. Hari pertama disebut Ahad, kedua Itsnain, ketiga Tsulatsa, keempat Arbi’ah/arba’ah, kelima Khamis, Keenam Jum’at. Nama khusus dari Allah dalam Al Qur’an, Surat Jum’at : 9

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli [1476]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Jumuah (62) : 9)

PERHATIKAN: Hari Ahad tidak tepat bila diganti Minggu, karena secara aqidah bertentangan dengan prinsip tauhidullah (mengEsakan Allah). Minggu dari bahasa Portugis; Dominggos artinya hari Tuhan, yang bermakna Tuhan istirahat pada hari ketujuh dan ada yang mengartikan hari kebangkitan Yesus.

Sampai mana ke akuratan kalender Hijriyah menurut sistem peredaran Matahari.....?? Ikuti Terus Kajian Maqdis...!!!

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Foto: BENARKAH KALENDER HIJRIYAH LEBIH AKURAT DARI KALENDER MASEHI (BAG.1)  Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh  ASAL MUASAL KALENDER HIJRIAH   Pada masa Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam penyebutan tahun berdasarkan suatu peristiwa yang dianggap penting pada tahun tersebut. Misalnya, Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wassalam lahir tanggal 12 Rabi’ul-Awwal Tahun Gajah (‘Am al-Fil), sebab pada tahun tersebut pasukan be rgajah Raja Abrahah dari Yaman berniat menyerang Ka’bah. Ketika Nabi Muhammad sShalallahu'alaihi wassalam wafat tahun 632 H, kekuasaan Islam baru meliputi Semenanjung Arabia. Tetapi pada masa Khalifah Umar bin Khattab (634-644) kekuasaan Islam meluas dari Mesir sampai Persia.  Pada tahun 638, Gubernur Irak Abu Musa al-Asy’ari berkirim surat kepada Khalifah Umar di Madinah, yang isinya antara lain: “Surat-surat kita memiliki tanggal dan bulan, tetapi tidak berangka tahun. Sudah saatnya umat Islam membuat tarikh sendiri dalam perhitungan tahun.”  “Kami telah menerima banyak surat dari Amir al Mu’minin, dan kami tidak tahu mana yang harus dilakukan. Kami telah membaca satu perbuatan yang bertanggal Sya’ban, tetapi kami tidak tahu, Sya’ban mana yang dimaksudkan: Sya’ban sekarang atau Sya’ban yang akan datang tahun depan?”  Maka dibentuklah panitia yang diketuai Khalifah Umar sendiri dengan anggota enam Sahabat Nabi terkemuka, yaitu Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Talhah bin Ubaidillah, dan Zubair bin Awwam. Mereka bermusyawarah untuk menentukan Tahun 1 (Tahun Pertama) dari kalender yang selama ini digunakan tanpa angka tahun.  Ada yang mengusulkan perhitungan dari tahun kelahiran Nabi (‘Am al-Fil, 571 M), dan ada pula yang mengusulkan tahun turunnya wahyu Allah yang pertama (‘Am al-Bi’tsah,610 M). Dan pada akhirnya, panitia menyepakati usulan dari Ali bin Abi Thalib, yaitu tahun berhijrahnya kaum Muslimin dari Mekah ke Madinah (‘Am al-Hijrah, 622 M).  Maka, Khalifah Umar bin Khattab mengeluarkan keputusan bahwa tahun hijrah Nabi adalah Tahun Satu, dan sejak saat itu kalender umat Islam disebut Tarikh Hijriah. Tanggal 1 Muharram 1 Hijriah bertepatan dengan 16 Tammuz 622 Rumi (16 Juli 622 Masehi). Tahun keluarnya keputusan Khalifah itu (638 M) langsung ditetapkan sebagai tahun 17 Hijriah.  Kalender Islam dibuat dengan dasar Iman dan Taqwa kepada Allah dengan cara berhijrah dan berjihad menegakkan agamaNya. Peristiwa hijrah merupakan esensi dan substansi hidup Muslim dalam menjaga tegaknya Iman meng Esakan Allah Azza wa Jalla dan mengikuti sunnah Rasulullah.  Nama Bulan dan Hari. Kalender Hijrah menggunakan bulan yang telah digunakan oleh orang-orang Arab. Kendati penanggalannya menggunakan sistem qamariyah, tetapi penamaan 12 bulan terpengaruh nama musim sistem kalender syamsiyah.  Nama dua belas bulan itu ialah:  1. Muharram (bulan Suci) 2. Shafar (Bulan yang Hampa) 3. Rabi’al Awwal (Musim Semi Pertama) 4. Rabi’al Akhir / Tsani (Musim Semi Kedua) 5.Jumad al Ula (Musim Dingin Pertama) 6. Jumad al Tsaniyah (Musim Dingin Kedua) 7. Rajab (Bulan Yang dipuja) 8. Sya’ban (Bulan Pembagian) 9. Ramadhan (Bulan Musim Panas) 10. Syawwal (Bulan Perburuan) 11. Dzul Qa’dah (Bulan Istirahat) 12. Dzul Hijjah (Bulan Haji)  Dalam Al Qur’an surat At Taubat ayat 36:  “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya EMPAT bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubat (9) :36)  Disebutkan bahwa dari 12 bulan, Allah menetapkan ada empat bulan haram (Haram untuk berperang). Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam  menjelaskan, yang haram adalah Bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab.   Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan .Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.  Mengenai nama-nama hari dalam 7 hari, kalender hijrah menggunakan nomor bilangan Arab. Hari pertama disebut Ahad, kedua Itsnain, ketiga Tsulatsa, keempat Arbi’ah/arba’ah, kelima Khamis, Keenam Jum’at. Nama khusus dari Allah dalam Al Qur’an, Surat Jum’at : 9  “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli [1476]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Jumuah (62) : 9)  PERHATIKAN: Hari Ahad tidak tepat bila diganti Minggu, karena secara aqidah bertentangan dengan prinsip tauhidullah (mengEsakan Allah). Minggu dari bahasa Portugis; Dominggos artinya hari Tuhan, yang bermakna Tuhan istirahat pada hari ketujuh dan ada yang mengartikan hari kebangkitan Yesus.  Sampai mana ke akuratan kalender Hijriyah menurut sistem peredaran Matahari.....?? Ikuti Terus Kajian Maqdis...!!!  Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

0 komentar:

Posting Komentar